SERTIFIKASI UJI KOMPETENSI PUPR BAGI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK

Fakultas Teknik UNY bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengadakan uji pembekalan dan sertifikasi bagi mahasiswa Fakultas Teknik. Acara yang diadakan di Fakultas Teknik ini diikuti oleh 200 peserta dari Jurusan Teknik Elektro dan Jurusan Teknik Mesin dari jenjang D3 dan S1 dengan uji keahlian masing-masing seperti juru gambar, operator bubut, kelistrikan, teknisi instalasi kendali terprogram ( Berbasis PLC), dan teknisi instalasi lighting dan Power Phase Three.

Pembekalan dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Desember, sedangkan ujian sertifikasi dilaksanakan sehari setelahnya, terbagi menjadi dua sesi, sesi tertulis dan sesi wawancara. Karena kurangnya fasilitas komputer di lab komputer, maka kegiatan pembekalan khususnya untuk Drafter/Mekanik Drafter dibagi menjadi tiga sesi. Satu sesi terdiri dari 18 peserta. Sedangkan di bidang bubut ada kegiatan praktek yang dilaksanakan di bengkel Fakultas Teknik.

Menurut Rifandra selaku dosen dan koordinator Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, pembekalan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar ketika lulus memiliki sertifikat dan diakui keahliannya. Aspek yang dinilai dalam ujian sertifikasi ini hanyalah asesor yang dapat menilai dan menyatakan layak atau tidaknya peserta dalam bidang ujian sertifikasi. Ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan mereka, agar nantinya mahasiswa bisa bersaing di dunia kerja nyata karena di era ini diperlukan pembuktian sertifikat ini. Sebagaimana diketahui, di era MEA ini, sertifikasi kompetensi kerja menjadi sangat penting, terutama dari pemangku kepentingan pengguna untuk dapat bersaing dengan pekerja, terutama yang berasal dari negara lain. Semoga kegiatan ini dapat berjalan kembali dan sebagai siswa harus mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian seperti ini, karena kegiatan ini gratis, tidak dipungut biaya sama sekali, dan siswa juga mendapatkan hadiah berupa kaos, tas, dan sertifikat dari PUPR melalui LPJK (Lembaga untuk Pengembangan Jasa Konstruksi).

Salah satu peserta uji sertifikasi, Febrian Nur Hidayat mengatakan dengan kegiatan ini mahasiswa merasa terbantu karena tidak dipungut biaya sama sekali, bisa menambah sertifikat untuk nantinya bisa bersaing di dunia kerja nyata, dan juga menambah pengalaman. Ia berharap tahun depan diadakan lagi dan kuota peserta untuk mengikuti sertifikasi ini bisa ditambah sehingga teman-temannya juga bisa mengikuti kegiatan tanpa membatasi jumlah kuota.